Samsung, Google, dan Qualcomm Berkolaborasi dalam Pengembangan AI yang Bermanfaat

Inovasi multimodal AI pada Galaxy S25 diperkenalkan dalam diskusi panel bertajuk "True AI Companion: Impact on Life and What's Next" yang dihadiri oleh para pakar AI mobile dan pemimpin industri dari Google, Qualcomm, Symmetry Research, serta TECHnalysis, pada Galaxy AI Tech Forum pada 23 Januari 2025.
Dalam sesi tersebut, Samsung bersama Google dan Qualcomm membahas kolaborasi untuk mengembangkan AI yang lebih natural dan kontekstual, serta memperkenalkan hasil penelitian terbaru dari Samsung yang dilakukan bersama firma riset Symmetry di London.
Penelitian tersebut memberikan wawasan mendalam mengenai penggunaan AI mobile dan tantangan utama yang dihadapi dalam adopsi teknologi tersebut. Dari hasil penelitian terungkap bahwa 55% konsumen lebih memilih menggunakan AI pada smartphone dibandingkan perangkat lainnya.
Hambatan dalam Pengembangan AI
Sayangnya, penelitian itu juga mengidentifikasi adanya hambatan, di antaranya 56% konsumen ternyata merasa ragu terhadap kemampuan AI untuk memberikan manfaat nyata dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, sebanyak 85% konsumen merasa kurang percaya diri dalam memanfaatkan AI secara maksimal, dan 90% khawatir tentang privasi serta kepercayaan terhadap teknologi AI.
"Penggunaan AI mobile oleh konsumen di seluruh dunia hampir dua kali lipat hanya dalam enam bulan, meningkat dari 16% pada bulan Juli menjadi 27% pada bulan Januari. Teknologi ini memiliki potensi besar, namun di sisi lain, ada tantangan nyata yang perlu diatasi dengan tanggung jawab agar adopsi yang lebih luas dapat terwujud," ujar Dr. Chris Brauer, Goldsmiths, University of London.
"Penggunaan AI mobile oleh konsumen di seluruh dunia hampir dua kali lipat hanya dalam enam bulan, meningkat dari 16% pada bulan Juli menjadi 27% pada bulan Januari. Teknologi ini memiliki potensi besar, namun di sisi lain, ada tantangan nyata yang perlu diatasi dengan tanggung jawab agar adopsi yang lebih luas dapat terwujud," ujar Dr. Chris Brauer, Goldsmiths, University of London.
Teknologi AI yang Bermanfaat
Menanggapi tantangan tersebut, Sameer Samat, President of Android Ecosystem, Google, menjelaskan bahwa teknologi AI harus sesuai dengan kehidupan sehari-hari pengguna supaya bisa benar-benar memberi manfaat.
"Dengan inovasi seperti Large Language Model (LLM), AI kini dapat memahami bahasa manusia secara lebih alami, tanpa memerlukan frasa kaku. Dengan Galaxy S25, Samsung membawa AI lebih dekat kepada pengguna, memungkinkan interaksi yang lebih intuitif dan efisien dalam mendukung aktivitas sehari-hari," ujar Sameer Samat.
Samsung berkomitmen untuk mengatasi batasan dengan memperluas akses terhadap AI mobile. Tahun 2024, Samsung memperkenalkan Galaxy AI melalui S24 yang menggabungkan AI berbasis perangkat (on-device AI) dan berbasis cloud (on-cloud AI). On-device AI memungkinkan pengguna mengakses teknologi AI tanpa bergantung pada internet.
Dengan pengembangan AI yang semakin canggih, Galaxy S25 memperkenalkan kemampuan berinteraksi dengan asisten AI yang semakin personal. Kolaborasi mendalam antara Samsung dan Qualcomm dalam menyesuaikan prosesor untuk perangkat ini akan membuat setiap interaksi terasa lebih lancar sehingga membuka potensi baru bagi pengguna untuk memanfaatkan teknologi AI dengan cara yang lebih alami.
Posting Komentar untuk "Samsung, Google, dan Qualcomm Berkolaborasi dalam Pengembangan AI yang Bermanfaat"